April 24, 2025

Forestproject : Era Bisnis Digital

Bisnis dunia digital sangat berkembang dengan pesat hingga tak jarang hal tak terduga menjadi menakjubkan.

Kesehatan Gigi
2024-12-25 | admin2

Cara Menghilangkan Bau Napas

Bau napas tidak sedap atau halitosis sering kali menjadi masalah yang mengganggu kepercayaan diri. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kebersihan mulut yang kurang terjaga, makanan tertentu, hingga kondisi kesehatan tertentu. Berikut adalah cara efektif untuk menghilangkan bau napas:

1. Sikat Gigi Secara Teratur

Sikat gigi setidaknya dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride. Teknik menyikat yang benar adalah menyikat seluruh permukaan gigi, termasuk bagian belakang, untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal dan menyebabkan bau.

2. Gunakan Pembersih Lidah

Lidah sering kali menjadi tempat berkumpulnya bakteri penyebab bau mulut. Gunakan pembersih lidah atau sikat gigi dengan perlahan pada permukaan lidah untuk menghilangkan plak dan bakteri.

3. Kumur dengan Obat Kumur

Gunakan obat kumur antibakteri untuk membunuh bakteri di mulut. Obat kumur yang mengandung bahan seperti klorheksidin atau minyak esensial dapat membantu mengurangi bau napas.

4. Minum Air Secukupnya

Kondisi mulut yang kering (xerostomia) dapat memperburuk bau napas. Minumlah cukup air sepanjang hari untuk menjaga kelembapan mulut dan mencegah bakteri berkembang biak.

5. Hindari Makanan Penyebab Bau

Beberapa makanan seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan berbau tajam lainnya dapat meninggalkan aroma tidak sedap di mulut. Batasi konsumsi makanan tersebut, terutama sebelum berinteraksi dengan orang lain.

6. Kunyah Permen Karet Tanpa Gula

Mengunyah permen karet tanpa gula dapat merangsang produksi air liur, yang membantu membersihkan sisa makanan dan bakteri dari mulut. Pilih permen karet yang mengandung xylitol untuk manfaat tambahan melawan bakteri.

7. Perhatikan Kebersihan Gigi Palsu atau Alat Ortodonti

Jika Anda menggunakan gigi palsu, kawat gigi, atau retainer, pastikan untuk membersihkannya setiap hari sesuai petunjuk dokter gigi. Alat yang kotor dapat menjadi sumber bau.

8. Periksakan Gigi Secara Rutin

Kunjungi dokter gigi setiap enam bulan untuk pemeriksaan dan pembersihan. Dokter https://www.kwongdentalcarereno.com/ gigi dapat mendeteksi masalah seperti karies, infeksi gusi, atau plak berlebih yang mungkin menjadi penyebab bau napas.

9. Konsumsi Buah dan Sayuran Segar

Buah-buahan seperti apel dan sayuran seperti seledri dapat membantu membersihkan mulut secara alami. Kandungan seratnya membantu menghilangkan sisa makanan yang menempel di gigi.

10. Cek Kondisi Kesehatan

Jika bau napas terus berlanjut meskipun telah menjaga kebersihan mulut, konsultasikan dengan dokter. Bau napas kronis bisa menjadi tanda masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan atau sinusitis.

Dengan menjaga kebersihan mulut dan menerapkan langkah-langkah ini, bau napas dapat diatasi, memberikan Anda rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Kesehatan Gigi
2024-09-13 | admin 9

Gangguan Kesehatan Gigi & Mulut Penyebab dan Pencegahannya

Kesehatan Gigi dan Mulut yaitu situasi sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta elemen-elemen yang terkait dalam rongga mulut, yang memungkinkan individu makan, mengobrol dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan sebab adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan gigi dan mulut bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, kesehatan gigi dan mulut bisa mempengaruhi kesehatan tubuh https://www.drbagchi.com/ secara keseluruhan; umpamanya terjadinya kekurangan gizi dan sebagian gejala penyakit lain di tubuh. Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut bisa berakibat negatif pada kehidupan sehari-hari di antaranya menurunnya kesehatan secara biasa, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan mengganggu daya kerja dan kehadiran di sekolah, daerah kerja, atau aktifitas lainnya.

Penyakit dan Gangguan pada Gigi & Mulut

Berdasarkan FDI (Fédération Dentaire Internationale) World Dental Federation, persoalan yang biasa terjadi pada gigi dan mulut yaitu :

  • Kerusakan Gigi (Karies Gigi); Karies yaitu penyakit paling biasa dan paling banyak dialami oleh orang di segala dunia. Karies disebabkan sebab konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan sulitnya akses kepada pelayanan kesehatan gigi yang cocok standar.
  • Gangguan pada gusi (Periodontal); Periodontal yaitu penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.Gangguan ini dimulai dengan gingivitis (pembengkakan pada gusi imbas plak) yang bila tak diobati akan menjadi periodontitis (infeksi yang bisa menghancurkan gigi dan jaringan Periodontal bisa berakibat serius dalam kehidupan sehari-hari seperti kesulitan dalam menguyah, mengobrol, dan kehilangan gigi.
  • Kanker; Kanker mulut yaitu salah satu dari sepuluh tipe kanker yang paling banyak menyerang manusia. Kanker mulut
    menyerang bagian mulut secara signifikan, Kanker seperti bibir, gusi, lidah, kerongkongan, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, dan bagian bawah mulut. Kanker mulut bisa mengancam nyawa bila tak seketika ditangani. Penyebab utama dari kanker ini biasanya yaitu konsumsi rokok dan alkohol.

Faktor Risiko dan Penyebab

  1. Konsumsi Gula Berlebih; Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan bisa memicu terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan pada gigi dan mulut. Bakteri dalam mulut mengubah gula menjadi asam yang bisa mengikis enamel pada gigi. Semakin tinggi tingkat konsumsi gula dalam sehari maka semakin tinggi pula resiko untuk mengalami karies gigi.
  2. Mengisap; Mengisap meningkatkan resiko terjadinya penyakit pada gusi dan kanker mulut. Selain itu, merokok juga bisa menyebabkan noda pada gigi (staining), nafas beraroma tak nikmat, kehilangan gigi permanen, dan kehilangan sensitivitas pada indra perasa dan penciuman.
  3. Konsumsi Alkohol; Alkohol bisa mengiritasi mulut dan kerongkongan. Sel yang mengalami iritasi akan berupaya memperbaiki diri sendiri dan bisa membikin terjadinya perubahan (DNA) yang menjadi awal dari terjadinya kanker mulut. Konsumsi alkohol bersamaan dengan konsumsi rokok beresiko lebih tinggi untuk menyebabkan kanker mulut dan kerongkongan dibandingkan dengan hanya mengkonsumsi alkohol atau rokok saja.
  4. Buruknya perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut bisa menyebabkan terbentuknya plak dan meningkatkan perkembangan kuman dalam mulut. Perilaku memperbolehkan plak pada gigi maka mensupport terjadinya kerusakan pada gusi dan gigi.

Pencegahan dan Upaya Menjaga Kesehatan Gigi

Perawatan Gigi dan mulut bisa dimulai dengan memperhatikan konsumsi makanan, pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi secara teratur dan benar, pembersihan karang gigi, penambalan gigi yang berlubang, dan pencabutan gigi yang telah tak bisa dipertahankan lagi oleh dokter gigi.

Upaya yang untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut supaya selalu terhindar dari gangguan kesehatan; antara lain yaitu :

  • Membiasakan perilaku menjagfa dan memelihara gigi dan mulut; Menyikat gigi minimal 2 kali sehari bangun pagi dan sebelum tidur dengan mengaplikasikan pasta gigi yang mengandung Fluoride.
  • Menghindari elemen risiko penyebab; yaitu : mengurangi makakan manis, stop merokok, tak mengkonsumsi alkohol, dan
  • Minimal tiap-tiap 6 bulan sekali memeriksakan gigi dan muut ke dokter gigi; seingga bisa seketika diketahui bila adanya gangguan kesehatan; sekaligus melakukan perbaikan bila dibutuhkan.
  • Dalam aktifitas menyikat gigi sebaiknya mengaplikasikan Sikat Gigoi yang baik; yaitu : bulu sikat tak terlalu keras dan tak terlalu lembut, wajib bisa menjangkau segala permukaan gigi, permukaan bulu sikat rata, tangkainya lurus, kepala sikat tak terlalu berat, dan ujungnya mengecil. Kadang mengaplikasikan obat kumur juga cukup baik untuk mengurangi keberadaan kuman dan kuman dalam rongga mulut.

Rumah Sakit Krakatau Medika menyediakan Layanan Poli Gigi Biasa dan Poli Gigi Ahli dengan mengaplikasikan cara pencegahan dari penularan COVID-19 yang lebih baik; antara lain : dihasilkan terpisah mengaplikasikan cara tata udara cocok rekomendasi Asosiasi Dokter Gigi Indonesia.

Share: Facebook Twitter Linkedin